Friday, May 7, 2010

PLEZIER GEDONG MERDEKA part 3

Tujuan berikutnya adam Makam Dalem Kaoem. Yaitu makan pendiri kota Bandung, Adipati Wiranatakusumah II dan keluarganya. Gak banyak yang bisa saia ceritain.





Jalan lagi agak jauh melewati Kota Kembang kita akan menemukan gedung yang namnaya Dozen N.V. Dibangun pada tahun 1920 dan berfungsi sebagai toko serba ada. Tapi toko serba ada nya punya Dozen berbeda dengan Toko De Vries sebelumnya. Klo toko De Vries toko serba ada dalam satu gedung, klo Dozen gedugnya itu dipetak-petak. Jadi tiap petak menjual yang berbeda. Sayangnya, Dozen dicurigai sebagai camp nya mata-mata Jepang. Dan menurut orang-orang di bawah bangunan Dozen itu, ada lorong bawah tanah. Tapi gak semua orang pernah ngeliat lorong bawah tanah itu. O iya, Dozen itu artinya Matahari. Di dekat Dozen ada sebuah jalan yang bernama Jalan Alkateri. Nama jalan ini diambil dari nama keluarga Arab, Alkatiri, yang tinggal di sana. Dan emang dulunya, jalan Alkateri ini dihuni ama orang orang Arab dan cikal bakal Pecinan yang ada di Bandung. Pada zamannya, jalan Alkateri terkenal sebagai tempat peredaran opium.




ini foto langit yang menurut saia keren.
hasil jepreten sendiri soalnya..
hehe


Lanjut lagi menuju gedung tua lainnya, yaitu Hotel Swarha. Jangan bayangkan ini adalah hotel megah nan indah seperti Hotel Preanger atau Hotel Savoy Homann. Gak sama sekali! Hitel ini sudah memprihatinkan. Dulunya dipakai sebagai tempat menginap para tamu dan wartawan KAA. Dibangun pada tahun 1940 sebagai sebuah toko yang bernama Toko Tokyo (gak tau kenapa dikasih nama begitu) dan pada tahun 1955 direnovasi menjadi Hotel Swarha. Hotel ini juga dipakai sebagai tempat syutingnya film Love Is Cinta.

My comment : bangunannya keren! Sayang gak terpakai lagi…

tampak depan - 1

tampak depan - 2

bagian dalam
mejeng dulu :p
(ki-ka : saia, imaey, shelly)

dari bawah



Di depan hotel Swarha, ada Kantor Pos Besar Kota Bandung. Gedung ini dibangun pada tahun 1865 dan bersebalahan dengan sebuah rumah sakit (rumah sakit ini katanya cikal bakal Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, red). Tahun 1920 dilakukan renovasi dan menggusur rumah sakit yang ada disebelahnya. Bank Mandiri yang ada di sebelahnya dulu juga bank, namanya S Konto Bank (klo gak salah nulis) milik Belanda. Dan gedung Asuransi Jiwasraya yang gak jauh dari situ juga dulunya gedung asuransi bernama Ilmey Insurance.


Agak jalan ke daerah belakang, kita bakal menemukan Sel Penjaranya Bung Karno. Bung Karno sendiri di penjara pada tahun 1930 karena mendirikan PNI (yang dianggap Belanda sebagai pemberontakan). Penjaranya sendiri ada sejak 1870 dan luasnya mulai dari jalan raya. Sekarang siy, tinggal selnya Bung Karno doing yang dipertahankan. Di dalam penjara itu pula Bung Karno menyusun pidato nya yang berjudul “Indonesia Menggugat”.

dari depan

bagian dalam

ada di halamannya

No comments:

Post a Comment