Friday, May 14, 2010

rumahku

saia udah gak tinggal di rumah lagi sejak tamat SMP. bukan karena di usir. tapi karena saia memilih melanjutkan SMA di luar kota (Kota Sibolga, red). jadinya saia harus nge-kost dari 2 tahun pertama dan masuk asrama di tahun terakhir.

rasanya??

hm.....
terlalu banyak rasanya sampe gak bisa ditulis jadi kata-kata...

abis SMA, saia ngelanjutin kulia (ya iyala!). di luar kota (lagi!). padahal bokap penginnya saia di Medan aja. dia siy gak ngejelasin alasan kenapa sai aharus di Medan, tapi saia pikir itu karena dia kangen ama saia dan ga pengin jauh-jauh lagi. geer banget ya? tapi kayaknya emang gitu..

tahun terakhir saia SMP, bokap lagi ikut penataran (pelatihan, red) selama 2 bulan di Jakarta. Menjelang 2 minggu kepulangannya, saia berangkat ke Sibolga untuk ikut tes SMA. waktu saia pulang ke rumah, bokap juga udah selesai pelatihan. tapi saia hanya bisa 1 minggu di rumah, setelah itu, karena saia lulus di SMA itu, saia harus berangkat lagi ke Sibolga. hampir 3 bulan baru saia pulang lagi ke Binjai. jadi bisa dibayangkan, saia ama bokap cuma bentar doang ketemunya.

lulus SMA, saia juga gak bisa lama-lama di rumah. setelah menghabiskan 2 minggu di rumah, saia kembali lagi ke sekolahan untuk ambil ijazah dan pelepasan. pulang ke rumah cuma 1 minggu, abis itu saia berangkat ke Bandung dan dilanjutkan ke Jepang selama 2 minggu.

hah!

dan awal September saia udah mulai kulia. terbang ke Bandung dan meninggalkan rumah (lagi!). jadi waktu saia ama bokap amat sangat terlalu singkt!

saia kangen bapak!!

terakhir balik ke Bandung, saia bahkan gak ketemu bokap. bukan gak ketemu ding, lazimnya, kalo mau balik ke Bandung, saia bakal ngelapor dulu di Bandara, abis itu keluar bentar untuk nyalamin plus cipika cipiki ama bokap, nyokap dan adek. tapi, karena terlalu lama di jalan dan muter-muter nyariin Meranti (oleh-oleh khas Medan, red) saia jadi telat. 10 menit sebelum take off saia baru nyampe. alhasil saia harus lari-lari dan setengah putus asa waktu mbak-mbak bilang udah telat. setelah di check lagi, ternyata saia masih bisa naik. saia pun langsung lari.

bokap saia?
lagi makan di mobil, kelaperan karena udah jam 2.

waktu udah di pesawat, bokap nelpon:
saia :"ika berangkat ya pak! maap tadi gak sempet nyalamin" (sambil nahan nangis)
bokap : "o iya! gak papa (dengan nada sok biasa aja, mengeluarkan tawa getir). nanti kan bisa ketemu lagi. hehe"
saia:"ehm.."
bokap:"htai-hati ya! nanti udah nyampe Jakarta telpon bapak, jangan lupa makan, jangan lupa sholat. tengok-tengok tas nya (mulai terdengar suara tangisan di tahan)"
saia: "iya"
bokap : "ya udah ya"
saia : "ehm. samlekom"
klik!

habis itu saia nangis kejer di pesawat. untung orang di sebelah saia berbaik hati pura-pura gak denger. hehe.

ah! saia kangen bokap!

dan ya, tulisan ini kembali geje...

UNTITLED

IS THERE ANYONE WHO READ THIS BLOG?

Tuesday, May 11, 2010

the reason

temen saia hanya punya satu tulisan favorit di blog saia. yaitu tulisan yang judulnya kenapa saia gak (belum) punya pacar. hehe. katanya dia, itu lebih menarik karena itu tulisannya hasil pemikiran saia sendiri, dari hati saia dan bukan tentang korea-korean. hahahaha...

sekarang saia mau nulis dengan hasil pemikiran saia sendiri (lagi), dari hati dan tentang Korea.

bukan tentang negaranya secara bla bla bla, tapi tentang saia yang suka dengan Korea.

saia di besarkan dengan mendengarkan lagu Maisy, Chikita Meidy, Joshua, Trio Kwek Kwek dan penyanyi anak-anak lainnya (yang waktu itu emang lagi jaya jayanya).

tapi itu berubah waktu 2 sepupu saia yang tadinya tinggal di Medan, pindah ke 'komplek' rumah kita. mereka gak suka lagu anak-anak (padahal mereka juga masih SD). alasannya, lagu anak-anak itu aneh, gak jelas maknya (beugh, ni anak kecil songong beud dah!). mereka ngedengerinnya lagu Slank, Dewa 19, Gigi dan grupband lain yang tenar masa itu. dan mulai lah saia juga terinfluens. dan kebetulan juga, penyanyi anak-anak mengalami masa kemunduran.

agak gede dikit, sepupu saia menularkan lagi lagu luar, lagu barat. Britney Spears, AQUA, BSB, Boyzone dan kawan-kawannya. saia pun keranjingan. terutama dengan borband nya, karena mereka nyanyi sambil nari. dan saia sangat suka menari. trus waktu zaman Westlife lagi heboh di Indonesia, saia juga ikut heboh. posternya saia punya lengkap! majalah yang ada merekanya pasti saia beli.

masuk zaman SMP, saia gak terlalu heboh dengan yang namanya idoal-idolaan begitu. ataupun jadi fans. datar aja. palingan suka Peterpan (karena waktu itu lagi heboh), Sheila on 7 (karena lagunya easy dan enak di denger). penyanyi yang agak saia 'lebihkan' waktu itu adalah Avril Lavigne. tapi itupun cuma sebatas lagu.

masa-masa saia gak suka ama apapun itu waktu SMA. kalo anak-anak lain pada heboh waktu SMA, saia justru gak. soalnya SMA saia itu berada di 'pedalaman' dan saia yang jadi anak kost. otomatis uang untuk majalah berkurang. lagian nyari majalah di sana juga susah. trus, ibu kost pelit ngasih TV, jadinya jarang nonton TV. internet amat sangat lemot. bisa nangis nungguin loadingnya.

kecintaan saia pada dunia Asia nongol waktu saia kulia. tepatnya ketika baru pulang dari Jepang. saia mulai nyari-nyari tentang Jepang. yang pasti, saia nyari dramanya dulu. dan drama Jepang yang pertama saia tonton adalah HANA YORI DANGO. abis itu , karena saia suka ost nya, saia nyari siapa yang nyanyi. dan ketemulah ARASHI. wah, saia dulu penggemar mereka. pokoknya gitu dah! segala yang berhubngan dengan Jepang saia cari. jadi, klo orang lain pengin ke Jepang karena suka drama, anime, atau penyanyi/band/boyband-nya, saia malah suka anime, drama, penyanyi nya karena saia baru dari Jepang.

banyak yang bilang kalo udah berhubungan dengan Jepang, pasti nyerempet-nyerempet dikit ke Korea. saia salah satunya! seperti halnya Jepang, hal pertama yang membuat saia 'jatuh' ke Korea adalah dramanya. drama pertama yang saia tonton adalah PRINCESS HOURS. silahkan tertawa. Princess Hours diputar di Indonesia tahun 2006 dan saia baru nonton tahun 2009. hehe. dan saia jatuh cinta pada Joo Ji Hun. dia cinta pertama Korea saia. dan selanjutnya terjadilah efek bola salju.

sekarang malah saia lebih cenderung Korea daripada Jepang. meskipun saia masih mencoba menyeimbangkannya (halah!).

kalo dibikin daftar, saia suka ama:
1.DBSK
2.Super Junior
3.SHINee
4.Moon Go Young (bener gak tulisannya?)
5.Yoo Seung Hoo (bener gak tulisannya?)
6.lagu-lagu dan drama korea yang asyik...

trus maksud tulisan ini?

gak ada apa-apa. saia hanya ingin menceritakan kenapa saia suka Korea. ketika sais suka Britney, BSB, Westlife, AQUA, Peterpan, S07, dll, itu kebanyakan karena saia terinfluens, tertular, terinfeksi karena orang lain. tapi ketika suka ama Jepang dan Korea, itu karena saia yang mau.

saia ngerasa, Jepang dan Korea itu saia yang temukan, bukan karena orang lain. saia suka karena saia emang mau dan ngerasa cocok. dan saia paling gak suka kalo ada yang ngomong

"ngapain siy suka yang begituan (japang dan Koea, red)? gak jelas banget"

atau

"kampungan banget siy suka begituan"

yang lainnya

"hahahahah. cowok-cowok menari. mereka gay kan ya?"

argh!!! pengin marah banget kalo ada yang ngmong begitu.

kalo dulu ada yang ngomong begitu, saia bakal dengan senang hati melototin dengan mata saia yang super duper judes ini. tapi klo sekarang siy, saia lebih kalem. palingan saia nanya balik
"emang kalo suka AX7 itu lebih keren ya?" (tanpa beramaksud merendahkan AX7)
"cowok-cowok menari? kan keren! daripada gak bisa apa-apa sama sekali"
"lebih jelas punya idola, daripada gak punya sama sekali"

hahahaha...

tapi sekarang saia lebih banyak senyum kalo ada yang ngomong gitu. terserah mereka dah, mau bilang apa. ini kesukaan saia. jangan diganggu gugat, karena saia juga gak pernah ganggu gugat kalian.

terakhir, hargailah pilihan orang lain, seaneh apapun pilihan itu di mata kalian sendiri. karena pilihan kalian juga belum tentu pilihan yang terbaik....

PLEZIER GEDONG MERDEKA part 4

The last one adalah Soemoer Bandung. Dibangun pada tahun 1810 oleh Adipati Wiranatakusumah II dan merupakan satu-satunya sumber air yang mensuplai Kota Bandung pada zaman itu. Menurut kepercayaan orangorang, Soemoer Bandoeng itu dijaga oleh istrinya Prabu Siliwangi, yaitu Nyi Kentringmanik Mayang Sunda. Jadi, ada beberopa yang menganggap keramat tempat itu dan melakukan ritual-ritual. Misalnya waktu tahun baru Sunda.



Ok! Ini dia tempat terakhir dari kunjungan kita, Gedung Asia Afrika. Kawasan Asia Afrika dulunya merupakan kawasan Jetsetnya orang-orang Belanda. Terdiri atas beberapa bangunan. Yang kotak-kotak (gak jelas apanya yang kotak-kotak) adalah gedung pertunjukan (1922). 3 gedung lainnya saia lupa namanya. Rasis di daerah ini jug parah banget. Alas an itulah yang membuat Ir Soekarno menjadikannya tempat untuk Konferensi Asia Afrika, agar segala rasisme hilang.pada tahun 1940 gedung ini direnovasi oleh Schumacer (lagi). Dan nama sosieter Gandia diubah Ir Soekarno menjadi gedung Merdeka. Pada bagian hall yang menjadi tempat konferensi, berjejer 2 bari bendera. 29 bendera yang ada di baris depan merupakan Negara yang ikut dalam KAA. Sedangkan 106 bendera di bari kedua adalah Negara yang mengikuti KTT tahun 2005. Pada zaman Jepang, Gedung Merdeka memiliki nama Daitoa Kaikan yang artinya PAN, Asia Timur Raya (sesuai ambisi Jepang yang pengin menguasai Asia Timur). Ruang bawah tanahnya sempat menjadi tempat pembantaian orang-orang yang dicurigai sebagai sebagai anggota PKI. Trus, waktu KAA kan Ir Soekarno pidato tuh, saking terpesonya orang-orang, mereka tepuk tangan ampe 7 menit! Salah satu tepuk tangan terlama di dunia.

pameran barang antik yang ada di dalam gedung

yang ini juga


mau narsis dulu.
hehe ^^

temen saia gak mau kalah, ikut narsis juga

yang ini juga ikut narsis

narsis lagi

namanya apa ya??

bonus:
foto temen saya (shelly, red) yang lagi ikut kuis)
hehe.




Yah, selesai sudah perjalanan saia (dan teman-teman saia). Setelah mendapat sertifikat dan pamitan ama guide, kita langsung cabut. Udah capek dan laper. Hehe. Tapi sebelumnya, mampir dulu ke stand nya Aleut dan gabung jadi anggota. Biar besok-besok bisa jalan-jalan lagi. Hehe.

Terakhir, gedung, bangunan, prasasti tau bentuk fisik lainnya bisa dengan gampang hancur atau kita bangun lagi. Tapi gak dengan sejarahnya! Sejarah itu bakal tetap ada, menjadi kenangan, menjadi memori. Tapi akan menjadi kenangan yang berguna, bila kita menghayati dan mencerna makna serta pelajaran yang ada. Karena BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHARGAI SEJARAH BANGSANYA.

LOVE BANDUNG!!

LOVE INDONESIA!!

Jln. Asia-Afrika, 18 April 2010
eunsu

Friday, May 7, 2010

PLEZIER GEDONG MERDEKA part 3

Tujuan berikutnya adam Makam Dalem Kaoem. Yaitu makan pendiri kota Bandung, Adipati Wiranatakusumah II dan keluarganya. Gak banyak yang bisa saia ceritain.





Jalan lagi agak jauh melewati Kota Kembang kita akan menemukan gedung yang namnaya Dozen N.V. Dibangun pada tahun 1920 dan berfungsi sebagai toko serba ada. Tapi toko serba ada nya punya Dozen berbeda dengan Toko De Vries sebelumnya. Klo toko De Vries toko serba ada dalam satu gedung, klo Dozen gedugnya itu dipetak-petak. Jadi tiap petak menjual yang berbeda. Sayangnya, Dozen dicurigai sebagai camp nya mata-mata Jepang. Dan menurut orang-orang di bawah bangunan Dozen itu, ada lorong bawah tanah. Tapi gak semua orang pernah ngeliat lorong bawah tanah itu. O iya, Dozen itu artinya Matahari. Di dekat Dozen ada sebuah jalan yang bernama Jalan Alkateri. Nama jalan ini diambil dari nama keluarga Arab, Alkatiri, yang tinggal di sana. Dan emang dulunya, jalan Alkateri ini dihuni ama orang orang Arab dan cikal bakal Pecinan yang ada di Bandung. Pada zamannya, jalan Alkateri terkenal sebagai tempat peredaran opium.




ini foto langit yang menurut saia keren.
hasil jepreten sendiri soalnya..
hehe


Lanjut lagi menuju gedung tua lainnya, yaitu Hotel Swarha. Jangan bayangkan ini adalah hotel megah nan indah seperti Hotel Preanger atau Hotel Savoy Homann. Gak sama sekali! Hitel ini sudah memprihatinkan. Dulunya dipakai sebagai tempat menginap para tamu dan wartawan KAA. Dibangun pada tahun 1940 sebagai sebuah toko yang bernama Toko Tokyo (gak tau kenapa dikasih nama begitu) dan pada tahun 1955 direnovasi menjadi Hotel Swarha. Hotel ini juga dipakai sebagai tempat syutingnya film Love Is Cinta.

My comment : bangunannya keren! Sayang gak terpakai lagi…

tampak depan - 1

tampak depan - 2

bagian dalam
mejeng dulu :p
(ki-ka : saia, imaey, shelly)

dari bawah



Di depan hotel Swarha, ada Kantor Pos Besar Kota Bandung. Gedung ini dibangun pada tahun 1865 dan bersebalahan dengan sebuah rumah sakit (rumah sakit ini katanya cikal bakal Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, red). Tahun 1920 dilakukan renovasi dan menggusur rumah sakit yang ada disebelahnya. Bank Mandiri yang ada di sebelahnya dulu juga bank, namanya S Konto Bank (klo gak salah nulis) milik Belanda. Dan gedung Asuransi Jiwasraya yang gak jauh dari situ juga dulunya gedung asuransi bernama Ilmey Insurance.


Agak jalan ke daerah belakang, kita bakal menemukan Sel Penjaranya Bung Karno. Bung Karno sendiri di penjara pada tahun 1930 karena mendirikan PNI (yang dianggap Belanda sebagai pemberontakan). Penjaranya sendiri ada sejak 1870 dan luasnya mulai dari jalan raya. Sekarang siy, tinggal selnya Bung Karno doing yang dipertahankan. Di dalam penjara itu pula Bung Karno menyusun pidato nya yang berjudul “Indonesia Menggugat”.

dari depan

bagian dalam

ada di halamannya

PLEZIER GEDONG MERDEKA part 2

Kali ini jalan agak jauh. Dan saia berasa tau jalan itu. Eh ternyata itu jalan potong ke Kokem (Kota Kembang, red). Hehe, pantesan tau. Ternyata nama jalan itu adalah Jalan Dalem Kaoem. Kaoem sendiri dalam bahasa tradisional berarti mesjid atau tempat beribahadah yang diambil dari bahasa Arab. Padahal dalam bahasa Arab sendiri, kaoem itu artinya orang yang beribadah. Jadi yan bener yang mana? Kagak tau juga. Jalan Dalem Kaoem ini disebut sebagai kawasan Regol (kalo dulu Regal, dari bahasa Belanda yang artinya bangsawan)yaitu kawasan yang ditempati oleh pada pegawai bupati. Di Jalan Dalem Kaoem ini ada sebuah bangunan yang namanya Lido. Yang unik dari bangunan ini adalah bahwa dia dibangun di atas sungai! Kalo diliat dari depan siy, gak bakalan keliatan. Tapi kalo dari belakang, baru deh nyadar. Bangunan ini dulunya adalah sebuah toko rotan yang dibangun pada tahun 1900-an. Selain itu, di kawasan ini juga terdapat bioskop untuk pribumi. Pun pribumi yang boleh masuk adalah pribumi yang elit. Bioskop itu sekarang udah berubah menjadi 3 ruko. Yang satu jadi bengkel, yang satu jadi toko roti, dan yang satunya lagi gak jelas.

My comment : ternyata jalan yang sering saia lewati ini punya banyak cerita..

Jalan Dalem Kaoem


rumah di atas sungai yang saia bilang, tapi bagian depannya
foto yang nunjukkin kalo bangunan ini ada di atas sungai ilang
TT

3 bangunan yang dulunya adalah bioskop untuk pribumi


Selamat datang di Dian Kencana Futsal Club. Eeh?? Mau main futsal? Bukan! Dian Kencana Futsal Club ini dulunya adalah bioskop Dian yang telah beralih fungsi. Gak banyak yang bisa saia certain

My comment : sebenarnya gedungnya itu keren banget. Tapi sekarang kondisinya udah memprihatinkanJ dan alih fungsinya yang sangat melenceng. Padahal kalo masih dimanfaatin sebagai gedung pertunjukkan atau gedung lainnya, pasti lebih keren.

tampak depan

bagian dalam - 1

bagian dalam - 2

bagian dalam - 3

bagian dalam - 4

setuju kan ama komen saia?



Di dekat Bioskop Dian, ada pendopo. Seperti lazimnya pemerintahan yang lain, Jawa Barat juga punya pendopo. Pendopo ini dibangun berbarengan dengan pindahnya pusat pemerintahan pada tahun 1810. Dan hebatnya,bangunan tersebut masih sama dengan yang dulu. Pendopo ini juga sekaligus rumah dinas walikota Bandung. Makanya, kalo hari-hari biasa, gak semua orang bisa masuk.

My comment : kita beruntung bisa masuk! Hehe.






Lalu ada alun-alun yang dulu namanya Aloon –Aloon Zuid (gak dijelasin apa artinya. Atau saia yang gak denger?). alun-alu ini menggunakan konsep Hindu-Jawa yang dulunya merupakan sebuah kawasan yang memiliki 4 unsur, yaitu pusat pemerintahan (diwakili pendopo), ibadah (karena mayoritas adalah muslim maka diwakili oleh mesjid), edukatif (diwakili oleh pegadilan dan penjara) dan hiburan (diwakili pasar). Dulu, di lapangan Mesjid Raya Bandung, sering ada pertandingan olahraga. Untuk mesjidnya sendiri, dibangun pada tahun 1810 dengan bentuk atapnya yang runcing ke atas dan disebut ‘balai nyuncung’ dan sering dipakai untuk akad nikah. Makanya, ada cerita kalo kita ngomong “ke balai Nyuncung yok!” ama orang yang kita taksir, itu artinya kita ngajak nikah. Hehehe. Romantic juga…

My comment : seperti kebanyakan bangunan zaman dulu, Mesjid Raya Bandung yang sekarang jug a gak kerawat. Halamannya terlalu ‘riweh’ dengan banyaknya pedagang.


to be continued...




Monday, May 3, 2010

PLEZIER GEDONG MERDEKA

Itu dia nama acara yang saia ikuti hari Minggu, 18 April 2010 kemaren. Plezier Gedong Merdeka sendiri dibuat oleh Mooibandoeng, Plezier Compagnie dan anak Aleut sebagai pemandunya. Tapi maap, saia lupa apa kepanjangan dan makna dari 2 nama yang saia sebut tadi. Hehe.

Acara dimulai jam 9 dengan melakukan heregister sebelumnya di jam 8. Untuk pendaftaran sendiri, saia lupa dibuka mulai kapan, karena saia sendiri di daftarin ama teman saia (Della, red) dengan membayar IDR 35000, termasuk breakfast, pin dan sertifikat. Saia pergi bareng teman saia (Della, Imaey dan Shelly, red) plus beberapa senior yang sebenarnya kita gak janjian, tapi ternyata ada di kelompok yang sama (kelompok 9, red) dan teman-teman dari Talkom Family (Poltek Telkom, red). Karena banyaknya tempat ya

ng kita datangi, tulisan ini akan di bagi menjadi beberapa bagian. Okok..

And the story begin…

Dimulai dari gedung New Majestic. Gedung ini dibangun oleh Schumacer (bukan Schumacer pembalap itu) yang berfungsi sebagai bioskop. Tapi, yang bisa nonton disini hanya orang-orang jetset nya Belanda. Untuk kelasnya sendiri, ada 3. Yaitu kelas 1 yang ada di depan panggung, kelas 2 ada di tengah dan kelas 3 yang ada di balcon (atas, red) yang dilengkapi dengan meja dan fasilitas lainnya yang jelas beda dengan kelas-kelas lainnya. Majestic sendiri artinya dewa waktu. Dulu, di depan gedung Majestic ada tulisan “orang pribumi dan anjing dilarang masuk” dalam bahasa Belanda yang artinya menyamakan rakyat pribumi dengan anjing. Ck ck ck ck… sekarang, New majestic digunakan sebagai café dan tempat untuk meeting, wedding atau pagelara.

My comment : tampat ini bagus. Sayang, untuk penggunaannya digunakan tarif yang mahal banget. Selain itu, sebenarnya kalo diterusin sebagai bioskop, bakalan jadi bioskop yang keren banget.

bagian depan

mejeng di dalem bareng teman saia




Next, kite pergi k e titik “0 KM” nya Kota Bandung. Letaknya gak jauh dari Gedung New Majestik dan tepat berhadapan dengan Gedung Kantor Keuangan Kota Bandung. Sebenarnya, titik nol KM itu adalah bekas dari tempat ditancapnya tongak Mr Deandels. Jadi ceritanya, waktu Adipati Wiranatakusumah II lagi meresmikan sesuatu (saia lupa, L) Mr Deandels jalan ke daerah itu (dulu namanya Rode Postweght) dan melihat daerah sekitar, dia ngomong “ Coba usahakan, bila aku datang kembali, di tempat ini telah dibangu sebuah kota “(dalam bahasanya). di titik “0 KM” itu sendiri ada sebuah kereta api, yang katanya asli dari tahun 1900-an.

tugu yang jadi tanda 0 KM nya Bandung


prasasti


kereta api deket tugu 0 Km. asli dari sejak tahun pembuatannya (saia lupa tanggalnya)
ini dia pemandu kita.
namanya Teh Shelly dan Kang Unag (terima kasih kang teh ^^)


Selanjutnya kita jalan ke Hotel Preanger. Hotel ini adalah hotel yang digunakan oleh para peserta Konferensi Asia Afrika (KAA, red). Awalnya, pada tahun 1825 Preanger masih merupakan rumah-rumah kecil yang disewakan. Kemudian berikutnya berganti nama menjadi Hotel Tiyem (atau Tiyen?) dan tahun 1898 berganti lagi menjadi Preanger. Preanger sendiri berasal dari kata Priangan. 1928 dilakukan pemugaran terhadap gedungnya menjadi lebih modern dengan Schumacer (lagi) sebagai arsiteknya dan Ir. Soekarno membantu proses penggambaran. Pada sebelah kiri bagian depan hotel, terdapat lampu berbentuk persegi yang berasal dari zaman dulu dan disebut lampu gas, karena memakai gas sebagai bahan bakarnya (zaman itu belum ada listrik, red). Dari Hotel Preanger menuju Gedung Merdeka, para peserta KAA berjalan dan dikenal dengan nama Bandung Historical Walk.






Tujuan berikutnya dalah Hotel Savoy Homann. Dinamakan demikian, karena pemilik awalnya bernama Albert Homann. Tahun 1870 Hotel Savoy Homann masih berupa rumah panggung lalu direnovasi pada tahun 1890 oleh Gothic dan tahun 1937 dilakukan lagi renovasi oleh Aalbers menjadi bentuk yang kita lihat sekarang. Hotel Savoy Homaan merupakan hotel yang sangat terkenal. Charlie Caplin adalah salah satu artis yang sering nginap disana. Dan yang paling gres, adalah Christian Bautista yang kebetulan saia juga melihatnya.



Di sebelah Hotel Savoy Homann, ada banguna tinggi. Namanya Toko De Vries. Toko serba ada yang pertama ada di Bandung dan merupakan konsep awal mall yang ada di Bandung. O iya, dan toko pertama pada zamannya yang memiliki toilet di dalam toko. Dari Toko De Vries ini dapat dilihat bahwa bangunan zaman dulu, khususnya yang berada di persimpangan, pasti punya monument. Di depan toko ini, juga ada sebuah banguna tua (saia lupa namanya) yang pada tahun 1902 di pakai oleh H Dunlop (yang punya merk ban Dunlop itu loh!).

Toko De Vries


to be continued....