Friday, December 24, 2010

The Way To Make Him Mine II

*JUAN

Dia temen sekelas gue. Berada di kelas yang sama selama satu semester. Duduk tepat di sebelah kirinya. Tahu pasti kebiasaannya ke toilet saat pelajaran Biologi dan kebiasaan memegang rambut sambil memuntirnya di pelajaran Sejarah, yang bikin gue makin tambah ngantuk (?).

Dia bukan anak cheers atau anggota basket cewek. Apalagi team softball. Karena gue tahu dia sangat payah dalam pelajaran olahraga. Bahkan Pak Yanto akan dengan senang hati membebaskannya dari pelajaran olahraga karena kecerobohannya dalam menjaga keseimbangan. Tapi gue tau, dia pasti nongkrong ampe sore di hari Kamis, duduk di teras kelas, memegang novel dengan sebotol Fruit Tea Anggur di sebelahnya. Dan sesekali dia akan tertawa atau tersenyum simpul dengan apa yang dibacanya. Gue penasaran, dia baca apa siy?

Klo di sekolah di selalu bersama dengan keempat temannya, maka hal sebaliknya terjadi di tempat bimbingan. Dia sendirian. That’s why, gue akan dengan sengaja menyesuaikan kedatangan gue dengan kedatangan dia. Meskipun terkadang beresiko terlambat. Serius, itu anak geraknya mirip kecoa. Dan dia akan selalu duduk di sebelah gue. Dan mencatat setiap penjelasan Kak Nicky di depan. Terkadang gue akan pura-pura nanya supaya dia ngeliat ke gue.

Satu semester cukup untuk mengagumi. Sekarang gue pengin deket ama dia. Okay, gue pengin jadi pacar dia. But, what should I do?

Oh, gue bisa memanfaatkan buku data kelas untuk ngeliat biodata dia. What? Gue kan ketua kelas, bisa dong punya akses ke buku itu. But, oh my god! Dia gak naro data apapun di buku itu dengan alasan yang perlu data itu kan dia, jadi buat apa dia menulis data dia juga. Arghh…

Dan gue akhirnya menyadari, ada seorang follower yang sangat suka nge-retweet tweet gue. Bahkan untuk tweet simple dan gak penting sama sekali, tweet gue di tengah malem untuk nyampah di timeline orang lain. It’s her! Absolutely, gue udah meriksa profil, foto dan web nya. IT’S HER!!

Thanks to twitter! Gw bisa pedekate..

Tapi awalnya gak begitu bagus, mention gue cuma dibales dengan cengiran “XP” doang..

JBlink : @Heysica : done follback!^^ kq g mention?

Heysica : @JBlink : XP

But I love her tweet! She makes simple tweet look cool. What?? It’s true..

Heysica : other half? no, you’re not my other half. You’re my everything…

Heysica : hujan.teh.kitten on my feet.warm…

Kadang, gue akan nge-retweet untuk menandakan kalo gue merhatiin tweet dia.

JBlink : RT @Heysica : I need inspiration, not just another negotiation…

JBlink : RT @Heysica : tentor yang ini bikin gue sakit perut…

Atau sekedar ngasih komentar singkat.

JBlink: LOL RT @Heysica : nyetir mobil? bs siy, tapi maju doang, mundurnya blum di ajarin XDD

Tapi gak akan ada balasan dari dia kecuali emotion-emotion yang kebanyakan adalah nyengir. Dan ah, gue sekarang tau kebiasaannya kalo nulis tweet, akan ada selalu 3 titik yang mengikuti di belakangnya.

Berhubung gak ada tanggapan, gue mutusin untuk nge-tweet ke dia dengan …alasan yang gak jelas.

JBlink : @Heysica : pr kimia Pak Rudy hal 333 bukan?

(PR yang sebenarnya uda gue kerjain waktu jam kosong Bu Isna)

JBlink : @Heysica : kaset AX7 gw masi d lo bkn?

(bahkan kaset itu udah dibalikin dari seminggu yang lalu)

Hah! Dan tetap gak ada balasan yang berarti selain jawaban-jawaban singkat dan…emotion lagi. Dor!aja kali ya

JBlink : @Heysica : sbk kgak lu? Ngobrl dong!

Haha.

Ketika libur seminggu karena kelas XII sedang UN, dia ngikut ngilang dari dunia twitter. Dan selama dia ilang itu juga, gue ngebanjirin mentionnya dengan tweet gue. Gak peduli dia baca atau gak. Dan akhirnya di hari ke 7, dia ‘muncul’ di twitter. Dengan tweet simple yang tanpa gue sadari gue retweet dengan komentar yang berhasil membuat kami berdua disorakin keesokan harinya di sekolah.

tbc

No comments:

Post a Comment