Thursday, December 9, 2010

The Way To Make Him Mine

*SICA

Dia temen sekolah gue. Berada di kelas yang sama selama satu semester. Duduk tepat di sebelah kanannya. Tahu pasti jam berapa dia datang di pagi hari dan sangat jelas dengan kebiasaannya menguyah permen karet selama jam pelajaran Kimia.

Dia anak basket, tapi bukan termasuk di jajaran yang terkenal dengan segudang fans. Karena gue tahu pasti, three point dia sangat payah. Tapi umpan-umpannya selalu tepat sasaran. Selalu make handband putih, yang juga gue pastiin sebagai warna kesukaannya. Gak percaya? Liat aja sepatu yang dipakenya di hari Kamis, hari dimana sekolah mengijinkan kami memakai sepatu berwarna bebas, chasing Corby nya, tas ranselnya dan helm nya. All in white!

Klo di jajaran anak basket dia gak termasuk orang dengan sejuta fans, maka di tempat bimbingan adalah kebalikannya. Cewek-cewek dari sekolah lain akan dengan senang hati mengerubunginya. Tapi gue gak perlu takut, karena gue akan selalu duduk di sebelahnya (lagi) karena kami selalu datang pada saat yang bersamaan (karena waktu kedatangannya yang emang udah gue pastiin). Dia hanya akan tersenyum kepada para penggemar dari sekolah lain itu, dan dengan tenang memperhatikan penjelasan Kak Nicky yang ngajarin Fisika. Sambil sesekali bertanya dengan tangan yang bergerak-gerak untuk menekankan pertanyaannya.

Okay, satu tahun cukup untuk memperhatikannya. Let’s move! And thanks to twitter! What should I do? Easy…

Pertama, gue bakal minta temen-temen sekolah ngasih biodata lengkap untuk keperluan data kelas. Dia gak bakal curiga, karena gue emang menjabat sebagai sekretaris.

Kedua, mulai follow dia. Gak perlu minta follow balik. Karena itu akan menunjukkan kalo gue seolah-olah terobsesi dengan dia (meskipun sebenarnya ya). Langkah awal, cukup nge-retweet.

Heysica : RT @JBlink : somehow, someway, somewhere, somebody was made for you

Bahkan untuk tweet yang sangat simple.

Heysica : RT @JBlink : nite universe!

Atau tweet yang sedikit centil.

Heysica : RT @JBlink : oke deh abg gw, trm kasi u/ anaknya yg ngmpol (lg) di kasur gw -.-

Atau malah tweet yang sama sekali gue gak ngerti.

Heysica : RT @JBlink : stranger maze, what is that place? I hear voices over my shoulder, and nothing’s making sense it all.

Yang penting retweet aja…

Ketiga, dia akan mulai menyadari kehadiran gue sebagai follower nya dan nge-follow balik.

JBlink : @Heysica : done follback! ^^ kq g mention?

Jawaban gue? Simple aja.

Heysica : @JBlink : XP

It’s enough! Tapi jangan ngilang. Karena dia udah nge-follow gue, berarti dia akan bisa ngebaca setiap tweet gue. That’s the next step.

Keempat, mulailah nge-tweet dengan sedikit ‘menyerempet’ ke dia.

Heysica : men in black? no, for me it’s men in white…

(dia suka putih kan?)

Heysica : blj kimia sambil nguyah permen karet assik jg…

(kebiasaanya ketika pelajaran Kimia di kelas)

Heysica : telat datang bimbingan lagi deh…

(dan hal yang sama terjadi dengannya)

Kelima, dia mulai menikmati tweet gue dan ngelakuin hal yang sama. Nge-retweet

JBlink : RT @Heysica : I need inspiration, not just another negotiation..

JBlink : RT @Heysica : tentor yang ini bikin gue sakit perut..

Atau sekedar ngasih komentar singkat.

JBlink: LOL RT @Heysica : nyetir mobil? bs siy, tapi maju doang, mundurnya blum di ajarin XDD

Dan akhirnya dia akan mulai menyapa gue dengan alasan yang dibuat-buat.

JBlink : @Heysica : pr kimia Pak Rudy hal 333 bukan?

(dan gue sangat yakin klo dia udah ngerjain tu pr waktu jam kosong Bu Isna)

JBlink : @Heysica : kaset AX7 gw masi d lo bkn?

(bahkan kaset itu udah gw balikin dari minggu yang lalu)

Atau menyapa tanpa alasan sama sekali.

JBlink : @Heysica : sbk kgak lu? Ngobrl dong!

Haha.

to be continued ...


p.s: sebenarnya ini cerpen yang gw kirim ke GoGirl. tapi berhubung udah 3 bulan dan belum dimuat juga, berarti emang gak bakal di muat. jadi gw share disini aja. enjoyy :)

No comments:

Post a Comment